JAPFA Fokus Menjadi Penyedia Protein Hewani Terjangkau di Indonesia
Jakarta, 18 Juni 2020 - Selama hampir 50 tahun berkiprah dalam dunia agribisnis, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) tetap mempertahankan usahanya dengan terus meningkatkan pangsa pasar saat ini. Terbukti selama 2019, JAPFA telah memperluas jaringan operasionalnya ke berbagai daerah untuk semakin dekat dengan para mitranya.
“Tahun ini JAPFA menduduki pangsa pasar terbesar kedua untuk pakan ternak dan DOC. Kami juga yakin JAPFA memiliki prospek dan pertumbuhan bisnis berkelanjutan, mengingat masih terbukanya peluang usaha yang besar pada bisnis ini,” ujar Ir. Bambang Budi Hendarto, Wakil Direktur Utama JAPFA.
Beberapa langkah strategis telah dirumuskan JAPFA untuk menghadapi perubahan yang dinamis terutama dalam menghadapi situasi saat ini terkait adanya pandemi global COVID-19. Diantaranya, JAPFA berhasil melakukan efisiensi hasil dari inovasi perusahaan, baik dalam proses produksi dengan tetap menjaga kualitas produk, juga dalam operasional internal maupun dari segi pengembangan SDM.
“Untuk memenuhi kebutuhan pasar baik dalam dan luar negeri, JAPFA akan terus meningkatkan produktivitasnya. Salah satunya mengembangkan SDM agar semakin maju dan berkembang seiring bertumbuhnya perusahaan,” jelas Bambang. “JAPFA juga terus memberikan edukasi terkait peningkatan kualitas produksi dan memupuk kemampuan daya saing yang kuat bagi peternak dan petambak mitra”.
Kebijakan lainnya, JAPFA tetap melakukan lindung nilai (hedging) terhadap seluruh kewajiban obligasi US Dollar yang diterbitkan untuk pokok ataupun bunga. Selain itu, ‘operational hedging’ juga dilakukan sebagai upaya menurunkan resiko terhadap kewajiban pembayaran dalam mata uang asing terutama untuk pembelian bahan baku pakan ternak kepada para supplier dengan jangka waktu 2-3 bulan ke depan.
Sesuai persetujuan pemegang saham, perusahaan juga akan membagikan dividen, serta dapat melakukan right issue dan buy back atas saham-saham perusahaan. Hal tersebut dapat memberikan fleksibilitas perusahaan jika situasi internal dan pasar memungkinkan.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2019 JAPFA mencapai pertumbuhan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp. 2,7 Triliun dari Rp. 34 Triliun pada tahun 2018, menjadi Rp. 36,7 Triliun pada tahun 2019. Pertumbuhan juga terjadi pada aset JAPFA sebesar 9,3%, dari Rp. 23 Triliun pada tahun 2018, menjadi Rp. 25,2 Triliun pada tahun 2019.
“Kontribusi terbesar diberikan oleh segmen usaha Pakan ternak sebesar 45%,” ujar Bambang. “Usaha pakan ternak tetap menjadi penopang utama industri terlepas dari kondisi industri perunggasan yang sangat dinamis di tahun 2019,” tutupnya.
Kinerja JAPFA tersebut dijabarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan secara tertutup di Hotel Harris, Jakarta dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.