Gerakkan Pelatihan Sekolah Bersih dan Sehat, JAPFA Buka Rangkaian JAPFA for Kids 2020 di Purwakarta

12 Februari 2020

Purwakarta, 12 Februari 2020 – Prestasi siswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya ialah lingkungan tempat ia belajar. Selain lingkungan, kesehatan siswa juga memiliki peran dalam kemampuan anak untuk menyerap pelajaran. Pentingnya menciptakan sekolah bersih dan sehat kembali digemakan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) di tahun 2020 ini. Melalui unit usahanya PT Suri Tani Pemuka (STP), JAPFA secara intensif melanjutkan komitmennya untuk menciptakan Anak Indonesia Bersih dan Sehat dengan menggelar pelatihan JAPFA for Kids di Purwakarta. Bertempat di SDN 02 Cisereuh, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (12/02),kegiatan melibatkan 1944 siswa dan 110 guru untuk bergerak menuju perubahan, pelatihan ini menjadi pembuka rangkaian JAPFA for Kids di tahun 2020.

“Kehadiran JAPFA for Kids di Purwakarta ini berangkat dari komitmen kami untuk mendorong perubahan menuju terciptanya sekolah yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar,” ujar Aminto Nugroho, Head of Unit STP Purwakarta. Sekolah yang nyaman menurut Aminto, tentunya memiliki pengaruh besar terhadap prestasi siswa. “Selain enak dipandang, kebiasaan yang kami ajarkan untuk menerapkan gizi seimbang dan cuci tangan pakai sabun dapat menjaga kekebalan tubuh anak dan mendukungnya untuk dapat secara aktif berkegiatan di sekolah,” lanjut Aminto.

Sebanyak tujuh sekolah di Purwakarta turut serta dalam program JAPFA for Kids tahun ini, yaitu; SDN Cibatu, SDN 1 Cilandak, SDN 2 Cilandak, SDN 3 Cilandak, SDN Karyamekar, SDN 2 Cisereuh dan SDN 8 Cisereuh. Ketujuh sekolah yang berpartisipasi mengirimkan guru dan perwakilan siswa untuk mendapatkan pelatihan intensif mengenai Sharing Session Manajemen Tata Kelola Sekolah untuk guru, serta pelatihan Duta Anak Sehat, Duta Lingkungan Sehat, dan Duta Makanan Sehat bagi siswa.

Menurut R. Artsanti Alif, Head of Social Investment Department JAPFA, menciptakan sebuah kebiasaan baru di sekolah bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan sinergi yang baik dari pihak sekolah untuk bersama mendorong perubahan. “Kami menyentuh sistem dalam sekolah dengan merangkul siswa sebagai agen perubahan di sekolahnya dan guru sebagai komite yang mengawasi para Duta Sehat. Hal ini semata-mata dilakukan untuk menumbuhkan kepedulian serta untuk menyebarkan semangat perubahan bagi segenap warga sekolah masing-masing,” pukas Artsanti.

Tahun ini bukan kali pertama program JAPFA for Kids dilaksanakan di Purwakarta. Tahun 2012 lalu, program JAPFA for Kids telah menjangkau Purwakarta, namun dengan pendekatan yang berbeda, yaitu hanya sebatas pelatihan Duta Sehat dan Gebyar Budaya sebagai penutup. “Sejak awal diinisiasi tahun 2008, program JAPFA for Kids terus dievaluasi dan semakin dikuatkan di setiap tahunnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program,” jelas Artsanti. Terhitung sejak 2017, program tidak hanya memberikan pelatihan semata, namun juga akan dilanjutkan dengan pendampingan intensif untuk mewujudkan sekolah dampingan yang sehat dan nyaman.

Program pendampingan ini, lanjut Artsanti, merupakan ajang untuk memberikan kesempatan bagi guru dan siswa menerapkan hasil pelatihan yang sebelumnya telah didapatkan. Selama 9 bulan pendampingan, siswa dan setiap warga sekolah akan dibiasakan untuk menerapkan sekolah bersih dan sehat dibantu oleh dua orang fasilitator sebagai perpanjangan tangan dari Departemen Social Investment JAPFA hingga masa pendampingan usai. “Kami hadir kembali di Purwakarta dengan membawa banyak perubahan. Harapannya, ketujuh sekolah dampingan JAPFA for Kids ini dapat mewujudkan perubahan menjadi sekolah yang bersih dan sehat serta mencetak siswa/siswi berprestasi dan bergizi seimbang,” tutup Artsanti.

Kembali