Optimalkan Efisiensi dan Diversifikasi Bisnis, JAPFA Catat Kinerja Keuangan Positif di 2024-2025

03 September 2025

Jakarta, 3 September 2025 - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), perusahaan agribisnis nasional terintegrasi, berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang tahun 2024, dengan total penjualan sebesar Rp55,8 triliun. Memasuki semester pertama 2025, meski terjadi penurunan pada penjualan dan laba usaha, neraca perusahaan tetap kuat, dengan pertumbuhan positif pada aset dan ekuitas.

Dalam paparan publik yang berlangsung hari ini, JAPFA menguraikan sejumlah tantangan dan strategi penting yang dilakukan dalam upaya mengatasi tantangan ekonomi dan perdagangan. Salah satunya dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi antar unit bisnis dan dengan semua pihak di dalam rantai pasokan dan rantai nilai. Di samping itu, tetap melakukan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi demi meningkatkan daya saing dalam industri peternakan dan produk konsumen di Indonesia.

Direktur JAPFA, Leo Handoko Laksono, menyatakan “Pada semester I tahun ini, JAPFA tetap berfokus pada produktivitas dan inovasi dengan tetap berhati-hati dalam melakukan investasi modal. Perusahaan juga melakukan penyesuaian strategis dalam operasional bisnis, terutama untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.”

Berdasarkan laporan keuangan JAPFA, segmen pakan pada divisi perunggasan tetap menjadi pilar penyumbang terbesar penjualan dengan margin yang relatif stabil dari tahun ke tahun. Selain itu, peternakan komersial dan sektor hilir atau pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen turut menjadi tiga sektor penyumbang penjualan terbesar, didukung oleh kemampuan perusahaan dan industri perunggasan yang cukup dinamis.

Penjualan bersih pada semester I 2025 tercatat sebesar Rp 27,5 triliun. Angka tersebut menunjukkan sedikit penurunan dibanding pada tahun 2024 yang mencapai Rp 27,7 triliun. Laba usaha tercatat sebesar Rp 2,1 triliun, turun dari Rp 2,6 triliun di tahun sebelumnya. Sementara itu, EBITDA berada di posisi Rp 2,7 triliun, lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar Rp 3,2 triliun.

“Meskipun demikian, JAPFA menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap penguatan bisnis jangka panjang. Hal ini tercermin pada peningkatan belanja modal sebesar Rp 930 miliar, naik dari Rp 720 miliar pada tahun 2024. Investasi ini juga diarahkan untuk mempercepat program digitalisasi di berbagai unit operasional, mulai dari tahap produksi hingga pemasaran, demi menciptakan produktivitas dan efisiensi biaya yang optimal,” ujar Leo Handoko.

Sinergi Pertumbuhan yang Berkelanjutan Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, JAPFA berkomitmen untuk terus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya dalam mengatasi masalah kelaparan dunia. Salah satunya melalui program CSR JAPFA for Kids, perusahaan telah berhasil mengurangi angka malnutrisi di 15 lokasi sasaran program secara signifikan pada tahun 2024.

Di samping itu, JAPFA telah menjalankan sejumlah inisiatif strategis yang tidak hanya ditujukan untuk menyikapi kondisi tahun ini, melainkan juga rencana jangka menengah dan panjang. Inisiatif strategis tersebut dijalankan untuk memperkokoh posisi perusahaan sebagai salah satu pemain terbesar di industri peternakan terintegrasi di Indonesia. JAPFA juga terus berinovasi dalam menyediakan produk yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat luas, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sehat dan bergizi.

“Perusahaan tetap optimis menghadapi tahun 2025 dan akan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Kami senantiasa berupaya dalam mengedukasi pentingnya protein hewani bagi kesehatan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam mengurangi gizi buruk dan stunting. Ke depannya, JAPFA akan terus memperkuat bisnis hilir dengan mengoptimalkan kapasitas produksi dan distribusi produk unggulan,” tutup Leo Handoko.

Kembali