Dukung Pemerintah Berantas Narkoba, JAPFA Tandatangani Nota Kesepahaman dengan BNN

22 Juli 2019

Aceh, 22 Juli 2019, Dukung program generasi Indonesia bebas narkoba, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) sebagai perusahaan agribisnis nasional bertaraf internasional menandatangani nota kesepapahaman dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai bentuk dukungan terhadaplangkah awal mendorong program pencegahan dan pemberantasan, peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba (P4GN). Hadir pada acara penandatanganan nNota kesepahaman tersebutdiwakili ditandatangani oleh adalah Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA dan Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN, Drs. Andjar Dewantoro, S.H., MBA., dan Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA dengan pokok kesepakatan berupa kerja sama JAPFA dalam program peremajaan dan penanaman ulang (replanting) lahan ganja menjadi lahan produktif.

Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA menyampaikan, “Kerjasama antara JAPFA dan BNN tidak hanya bidang pencegahan saja, namun kami juga mendukung bidang pemberdayaan masyarakat melalui program Alternative Development yang dimiliki oleh BNN. Kerjasama ini merupakan salah satu perwujudan komitmen kami, JAPFA, untuk bekembang menuju kesejahteraan bersama. Nilai yang selama ini selalu kami pegang teguh, untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam memajukan bangsa Indonesia. untuk bersama-sama menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Kerja sama yang disepakati mencakup dukungan pelatihan, kemitraan, kewirausahaan, dan pemasaran bagi program pemberdayaan alternatif, dan pasca rehabilitasi; dukungan pelaksanaan program informasi dan edukasi tentang P4GN; pembentukan relawan anti narkoba; pembinaan dan peningkatan peran serta JAPFA sebagai penggiat anti narkoba; serta pelaksanaan uji narkoba di lingkungan kerja JAPFA di seluruh wilayah tanah air.

Sejalan dengan bidang usaha JAPFA, nantinya Komitmen JAPFA pada dalam bidang kemitraan dan kewirausahaan kerja sama diwujudkan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat Aceh melalui kesediaan perusahaan menerima hasil panen jagung dari warga binaan yang berada di bawah Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN. Hasil panen jagung tersebut berasal dari lahan ganja yang dialih fungsikan menjadi lahan produktif. Selain itu, JAPFA akan menerapkan pola kemitraan dengan peternak-peternak ayam yang menjadi warga binaan BNN untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi.

“Peran JAPFA di Aceh diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas, khususnya bagi generasi muda yang nantinya akan menjadi penggerak pembangunan Aceh menjadi lebih baik,” Kerjasama ini, lanjut Rachmat, merupakan upaya dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba di khalayak masyarakat, serta mengembangkan potensi lahan dan sumber daya manusia di Aceh. “Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja. Diperlukan keterlibatan dari semua elemen masyarakat, termasuk kami sebagai pihak swasta. Kami berharap, kerjasama ini tidak hanya membantu menekan angka penyalahgunaan narkoba, namun lebih jauh lagi, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Rachmat. Selain berkenaan dengan bisnis, JAPFA juga menyentuh bidang pendidikan di Aceh. Hal ini ditunjukan dengan akan diresmikannya Teaching Farm pada Agustus mendatang hasil kerja sama dengan Universitas Syiah Kuala. Berdiri di lahan milik Unsyiah, Teaching farm terdiri dari tiga tipe kandang yang dimaksudkan untuk menjadi ladang ilmusarana praktek bagi mahasiswa peternakan. “Kami mpenyadari, bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dibutuhkan keterlibatan dari semua elemen masyarakat. Untuk itu JAPFA memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas anak bangsa, dengan bersinergi bersama pemerintah dan universitasakademisi guna Bberkembang Mmenuju kKesejahteraan Bbersama,” tutup Rachmat.

Kembali